Bandung Dari Tanah Priangan yang Subur Hingga Menjelma Jadi Paris van Java!
Tanah Priangan Kota Bandung, yang kini dikenal sebagai pusat kreativitas, pendidikan, dan pariwisata di Jawa Barat, memiliki sejarah panjang dan menarik yang membentuk karakternya yang unik. Berawal dari sebuah dataran tinggi yang subur di tengah pegunungan Priangan, Bandung bertransformasi menjadi kota modern dengan julukan “Paris van Java” di masa kolonial Belanda.
Jejak awal permukiman di wilayah Bandung dapat ditelusuri hingga zaman prasejarah, dengan ditemukannya artefak-artefak kuno di beberapa lokasi. Namun, catatan sejarah yang lebih jelas muncul pada masa Kerajaan Pajajaran, di mana wilayah Bandung termasuk dalam kekuasaannya. Pada masa itu, Bandung dikenal sebagai bagian dari wilayah Tatar Ukur.
Perubahan signifikan terjadi pada masa penjajahan Belanda. Pada abad ke-19, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels memerintahkan pembangunan jalan raya pos (Grote Postweg) yang melintasi Bandung, menghubungkan Anyer hingga Panarukan. Hal ini membuka aksesibilitas dan potensi perkembangan wilayah Bandung.
Titik balik penting dalam sejarah Bandung adalah penetapannya sebagai ibu kota Keresidenan Priangan pada tahun 1810. Sejak saat itu, Bandung mulai berkembang menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, dan perkebunan yang penting. Tanah Priangan yang subur sangat cocok untuk budidaya tanaman perkebunan seperti teh dan kopi, yang menarik minat para pengusaha Belanda.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Bandung mengalami perkembangan arsitektur dan tata kota yang pesat di bawah pemerintahan Belanda. Arsitek-arsitek Eropa merancang bangunan-bangunan megah dengan gaya Art Deco yang memberikan sentuhan elegan dan modern pada kota ini. Jalan-jalan lebar, taman-taman yang indah, serta berbagai fasilitas modern seperti hotel, toko, dan kafe menjadikan Bandung sebagai kota yang menarik dan nyaman untuk ditinggali, sehingga muncul julukan “Paris van Java”.
Bandung juga memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Berbagai tokoh pergerakan nasional lahir dan berjuang di kota ini. Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 yang bersejarah juga diselenggarakan di Bandung, menandakan peran penting Indonesia dalam kancah internasional.
Setelah kemerdekaan, Bandung terus berkembang menjadi pusat pendidikan tinggi dengan berdirinya berbagai universitas ternama seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Sektor industri kreatif dan pariwisata juga semakin berkembang pesat, menjadikan Bandung sebagai destinasi favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.